Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu
Interaksi merupakan tempat terbentuknya suatu makna, di mana makna ini didapat atau diketahui dari hasil kita berhubungan dengan orang lain. Bila individu yang melakukan hubungan memiliki nilai yang berbeda terhadap sesuatu atau simbol maka makna dapat berubah, perubahan makna terjadi melalui proses penafsiran dari interaksi sosial.
Apa yang diperlukan untuk terjadinya suatu interaksi sosial. Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan terjadi komunikasi.
• Kontak Sosial
Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial. Kontak sosial dapat terjadi meskipun seorang individu tidak berjumpa dengan individu lain, melainkan menggunakan perantara seperti dengan menggunakan salah satu alat telekomunikasi, misalnya telepon.
• Komunikasi
Arti penting dari komunikasi adalah pemberian tafsiran atas penyampaian informasi oleh orang lain. Informasi yang disampaikan dapat berbentuk pembicaraan, gerak tubuh atau sikap. Setelah menafsirkan, orang tersebut kemudian memberikan reaksi
Bentuk-bentuk interaksi tidak dapat dilepaskan dari proses yang menyertainya.
• Proses assosiatif
proses interaksi yang lebih mengarah ke arah bersatunya dua individu atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu.
-. Kerjasama : Kerja sama ini timbul karena orientasi setiap individu ditujukan pada kelompoknya (in-groupnya) dan kelompok lainnya (out-group) dalam mencapai tujuan.
-. Akomodasi : usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan. usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan.
-. Asimilasi : pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok
• Proses diasosiatif
proses yang menuju ke arah perpecahan
-. Persaingan : suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan.
-. Kontravensi : bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Yang ditandai oleh gejala-gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, serta kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.
-. Konflik : proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Salah satu bentuk pendekatan dalam mempelajari interaksi sosial adalah pendekatan dramaturgy. Pendekatan dari Erving Goffman ini menggunakan bahasa dan khayalan teater untuk menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi sosial. Fakta subyektif dari interaksi sosial adalah fakta yang memperlihatkan ciri setiap individu sedangkan fakta obyektif adalah fakta yang memperlihatkan nilai dan norma dalam masyarakat. Setiap interaksi sosial menurut pendekatan ini sama halnya dengan panggung teater.
Interaksi merupakan tempat terbentuknya suatu makna, di mana makna ini didapat atau diketahui dari hasil kita berhubungan dengan orang lain. Bila individu yang melakukan hubungan memiliki nilai yang berbeda terhadap sesuatu atau simbol maka makna dapat berubah, perubahan makna terjadi melalui proses penafsiran dari interaksi sosial.
Apa yang diperlukan untuk terjadinya suatu interaksi sosial. Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan terjadi komunikasi.
• Kontak Sosial
Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial. Kontak sosial dapat terjadi meskipun seorang individu tidak berjumpa dengan individu lain, melainkan menggunakan perantara seperti dengan menggunakan salah satu alat telekomunikasi, misalnya telepon.
• Komunikasi
Arti penting dari komunikasi adalah pemberian tafsiran atas penyampaian informasi oleh orang lain. Informasi yang disampaikan dapat berbentuk pembicaraan, gerak tubuh atau sikap. Setelah menafsirkan, orang tersebut kemudian memberikan reaksi
Bentuk-bentuk interaksi tidak dapat dilepaskan dari proses yang menyertainya.
• Proses assosiatif
proses interaksi yang lebih mengarah ke arah bersatunya dua individu atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu.
-. Kerjasama : Kerja sama ini timbul karena orientasi setiap individu ditujukan pada kelompoknya (in-groupnya) dan kelompok lainnya (out-group) dalam mencapai tujuan.
-. Akomodasi : usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan. usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan.
-. Asimilasi : pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok
• Proses diasosiatif
proses yang menuju ke arah perpecahan
-. Persaingan : suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan.
-. Kontravensi : bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Yang ditandai oleh gejala-gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, serta kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.
-. Konflik : proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Salah satu bentuk pendekatan dalam mempelajari interaksi sosial adalah pendekatan dramaturgy. Pendekatan dari Erving Goffman ini menggunakan bahasa dan khayalan teater untuk menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi sosial. Fakta subyektif dari interaksi sosial adalah fakta yang memperlihatkan ciri setiap individu sedangkan fakta obyektif adalah fakta yang memperlihatkan nilai dan norma dalam masyarakat. Setiap interaksi sosial menurut pendekatan ini sama halnya dengan panggung teater.
ConversionConversion EmoticonEmoticon