Rangkuman Psikologi Sosial Tentang Sikap

Januari 31, 2017
SIKAP
          Sikap dapat didefinisi sebagai posisi yang diambil dan dihayati seseorang terhadap benda, masalah atau lembaga. beberapa sikap bersifat abstrak, misalnya sikap terhadap demokrasi. sikap-sikap lain dapt bersifat impersional, misalnya sikap terhadap ganja itu jelek. akan tetapi,sikap terhadap orang lain.
menurut  Weber , sikap adalah sebuah reaksi evaluatif (suatu penilaian mengenai kesukaan dan ketidak sukaan seseorang) terhadap orang, peristiwa atau aspek lain dalam lingkungannya. sebagai suatu evaluasi dari hal yang telah dialami,sikap merupakan posisi yang tidak netral mengenai suatu objek, bisa positif (bagus,setuju) atau negatif (buruk,menolak), tetapi tidak pernah netral.
          Ciri khas dari sikap menurut Sarwono, S adalah 
(1) mempunyai objek tertentu (orang,perilaku,konsep,situasi, dan benda) dan 
(2) mengandung penilaian (setuju atau tidak setuju,suka atau tidak suka). sikap terjadi melalui proses belajar atau dipelajari (bukan bawaan). oleh karena itu , sikap lebih dapat dibentuk, dikembangkan, dipengaruhi atau diubah.
Sikap dapat dijelaskan melalui beberapa model, yaitu :
a.Model satu dimensi. merupakan model paling sederhana dalam menjelaskan sikap secara langsung,amat jelas, positif atau negatif
b.Model tiga komponen. sikap menyangkut tiga dimensi, yaitu pengalaman kognitif seperti kepercayaan, pengalaman afektif seperti emosi, perilaku seperti pilihan atau tindakan
Para ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap terdiri dari tiga bagian (domain)
1.Kognitif
2.Afektif
3.Konatif
      Mayers (1996) memberikan istilah yang lebih mudah diingat yakni "ABC", kependekatan dari afektive (perasaan), Behavior(perilaku), dan cognitive (kesadaran). Ada beberapa teknikyang bisa digunakan untuk mengukur sikap, yaitu :
a.Skala Thurstone
b.Skala Likert
c.Skala Semantic Differential
Para peneliti telah mengidentifikasikan 3 jenis pendekatan dalam memahami pembentukan sikap manusia, yaitu :
~Pendekatan belajar. Mengemukakan bahwa belajar dapat terjadi melalui 
(a) asosiasi, 
(b) peneguhan, dan 
(c) belajar sosial
~Pendekatan Consistency cognitive. mengemukakan tiga teori, yaitu 
(a) teori keseimbangan atau teori P-O-X dari Fritz Heider, 
(b) teori A-B-X dari newcomb,
(c) teori disonansi kognitif dari Leon Festinger.
~Pendekatan motivational, disebut juga pendekatan insentif. mengemukakan dua bentuk model adalah 
(a) evaluations models  
(b) processing models


         Teori lain dari pembentukan sikap adalah Expectatancy-value Theory, dan Elaboration versus Heuristic Processing. Elaboration-likehood model merupakan suatu pemahaman teori yang penting mengenai bagaimana sikap bisa berubah sebagai respons dalam komunikasi persuasif.
KETERKAITAN SIKAP DAN PERILAKU
        Teoritradisional beranggapan bahwa sika terbentuk lebih dahulu dan menjadi dasar perilaku manusia. sedangkan penilitian yang baru menyatakan bahwa hubungan antara sikap dan perilaku bersifat tidak langsung, namun lebih mengarah pada hubungan saling mempengaruhi.
         Keterkaitan anatara perilaku dan sikap ini menurut triandis disebabkan ada 40 faktor (selain sikap ) yang terpisah-pisah mempengaruhi perilaku.Terdapat beberapa studi yang membuktikan hal tersebut antara lain berikut ini.
~Studi dari Richard La Pierre (1930)
~Studi Dudycha (1936). menunjukan bahwa orang mempunyai sikap positif terhadap ketepatan waktu tidak tepat waktu dalam berbagai situasi
~Studi Minard (1952). menemukakan bahwa kecurangan kulit hitam di pertambangan sangat baik, tetapi tidak demikian dilokasi pemukiman dan sehari-hari
~Studi Hartshone dan May (1928). menemukakan kecurangan dalam suatu situasi belum tentu berkorelasi dengan kecurangan terhadap lokasi lain.
~Studi Fishbein dan Ajzen (1974) mengatakan bahwa sikap tidak dapat dilihat dari satu perilaku atau peristiwa saja, melainkan harus dilihat dari rata-rata timbulnya perilaku pada peristiwa sejenis dalam kurun waktu tertentu.
Kesesuaian antara sikap dan perilaku tergantung dari :
A.cara sikap dibentuk semakin spesifik atau khus terhadap perilaku maka akan semakin baik dalam prakiraan perilaku yang terkait
B.cara sikap diukur. semakin kuat satu sikap semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku
cara sikap dialami. sikap akan semakin terlihat atau menonjol jika lebih disadari kehadirannya dalam diri kita.
         Seberapa jauh perilaku dapat mempengaruhi terbentuknya sika diobuktika melalui eksperimen Zimbardo (1971) berupa permainan peran (role playing). orang memainkan peran akan dapat menciptakan sikap yang berhubungan dengan perannya tersebut. Selain peran ada metode the foot-in-the door effect. merupakan metode yang terkenal melihat bagaimana perilaku mempengaruhi sikap. sekali seseorang sudah menerima sikap positif,sikap itu cenderung dipertahankan. turunan dari metode itu adalah the low-ball technique (kepalang basah) merupakan strategi persuasif dari seorang penjual kepadan pembeli.
PERUBAHAN SIKAP
           Sikap yang dimiliki seseorang dapat mengalami perubahan disebabkan oleh pengalaman-pengalaman baru yang diperoleh dari atau dari media massa. Penelitian Carl Hovland setelah PD II menemukan bahwa perubahan sikap merupakan hasil komunikasi persuasif. maksud dari persuasi adalah sebuah bentuk pengaruh sosial yang bertujuan mengubah keyakinan,perasaan, dan perilaku seseorang. adpun komponen persuasif adalah :
A.sumber. terdapat dua variabel penting dalam persuasif yang efektif dari sumber ini, yaitu : 
(a) kredibilitas (keahlian<dapat dipercaya), 
(b) daya tarik
B.pesan. kualitas pesan yang berdampak pada perubahan sikap adalah 
(a)posisi, 
(b) isi pesan (sebaiknya sederhana,mengandung daya tarik emosional,berhubungan dengan kepentingan pribadi komunikator), 
(c) penyajian, dan 
(d) chanel 
C.audiance (khalayak atau penerima pesan
            Selain komunikator,isi pesan dan penerima pesan yang dapat mempengaruhi sikap, efek situasional juga dapat mempengaruhi perubahan sikap. 


Artikel Terkait

Previous
Next Post »