Setelah membaca Rangkuman Opini Publik 2
MODUL 7 KELOMPOK PRIMER, PENGARUH PERSONAL PADA OPINI PUBLIK
KB 1. Kekuatan Opini Publik secara Sosiologis, Psikologis dan Politis
A. Kekuatan Opini Publik secara Sosiologis
1. Demokrasi
2. Kehidupan yang layak
3. Keputusan yang adil
4. Kemakmuran yang tinggi
5. Hidup / pesta yang sederhana
6. Batas kenakalan remaja yang wajar
7. Harga-harga yang murah, dsb
B. Kekuatan Opini Publik secara Psikologis. Seseorang akan melahirkan opini terhadap suatu permasalahan maka sikap orang tersebut adalah hasil dari rangsangan dari dalam manusia itu sendiri sehingga apa pun dari orang itu, akan turut memberi warna terhadap opininya
C. Kekuatan Opini Publik secara Politis. Opini publik dalam lingkup kegiatan politik dapat dibentuk oleh perilaku tokoh-tokoh politik
1. Opini publik dapat menjadi suatu hukuman social terhadap orang atau sekelompok orang yang terkena hukuman tersebut
2. Opini publik sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma sopan santun dan susila
3.Opini publik dapat mempertahankan eksistensi suatu lembaga atau bahkan bisa juga menghancurkan suatu lembaga
4. Opini publik dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu kebudayaan
5. Opini publik dapat pula melestarikan norma sosial
KB 2. Opini Publik dan Komunikasi Massa
Tiga tahap opini public dalam perkembangannya
1. Opini Publik Luftartig
Opini publik yang laksana uap, dimana dalam perkembangannya masih terombang-ambing mencari bentuk yang nyata
2. Opini Publik Flussig
Mempunyai sifat-sifat seperti air, opini publik ini sudah mempunyai bentuk yang nyata, tetapi masih dapat dialirkan menurut saluran yang dikehendaki
3. Opini Publik Festig
Opini publik yang sudah kuat, dan tidak mudah berubah
A. Media dalam Proses Komunikasi
a. Proses Komunikasi secara Primer
b. Proses Komunikasi secara Sekunder
B. Pengaruh Media Massa dalam Opini Publik
KB 3. Kelompok Primer, Pengaruh Personal pada Opini Publik
A. Kelompok Primer dan Jaringan Komunikasi
Kelompok primer adalah :
1. Satu kelas yang terdiri dari kelompok yang kerjasamanya erat
2. Satu kelas lain yang saling kenal-mengenal, terutama yang menekankan kepada sifat antarpribadi
3. Secara fisik berdekatan satu sama yang lainnya
4. Kelompok tersebut adalah kelompok kecil
5. Adanya hubungan antaranggotanya
B. Pengaruh Personal pada Opini Publik
Opini seseorang mengenai suatu isu itu bisa menjadi opini publik kalau didukung kelompoknya
MODUL 8 PENGUKURAN DAN KOMPETENSI OPINI PUBLIK
KB 1. Lembaga Pengukuran Opini Publik dan Pelaksanaan Polling Pendapat
A. Lembaga Pengukuran Opini Publik Amerika Serikat
Nama Lembaga : The American Institute of Public Opinion
Metode : The Gallup Poll
Pimpinan : George Gallup
Inggris
Nama Lembaga : British Institue of Public Opinion Polling
Pimpinan : Henry Dunant
Kanada
Nama Lembaga : Tha Canadian Institute of Public Opinion Polling
Pimpinan : Wilfrid Sanders
B. Kritik terhadap Publik Opinion Polling
Golongan pertama :
Menyangsikan apakah mungkin opini publik sebagai sesuatu yang abstrak dapat dilakukan pemungutan sehingga dapat disimpulkan dengan hasil yang konkret
Golongan kedua :
Khawatir bahwa dengan diketahuinya pandangan suatu kehendak dari sebagian besar orang, maka setidak-tidaknya akan mempengaruhi kualitas pemerintah atau orang yang memimpin pemerintahan dengan akibat kurang baik. Padahal opini publik itu bukan fakta jadi belum tentu benar
C. Membina Opini Publik dalam
Negara Demokrasi
Perkembangan suatu pemerintahan yang demokratis dapat tercapai dengan baik, apabila kehendak dari sebagian besar penduduk diteliti setiap saat
D. Pelaksanaan Polling Pendapat
Cara yang paling baik dalam menemukan opini publik adalah menugaskan orang-orang yang mempunyai sifat objektif (netral) dan memiliki kecakapan menyelidiki dan mengamati suatu masalah untuk bergerak dengan bebas di segala lapisan dan golongan masyarakat, sambil memperhatikan bagaimana pandangan mereka mengenai berita-berita yang aktual dari hari ke hari berikutnya
Perbedaan cara lama dan cara baru Public Opinion Polling
1. Badan-badan public opinion polling dapat mencapai jumalh ribuan responden, sedangkan para pengamat politik atau para petugas media massa hanya dapat mewawancarai dalam jumlah yang terbatas, demikian juga halnya dengan sistem angket
2. Badan-badan public opinion polling mempunyai syarat yang mutlak dalam sistemnya agar dalam mewawancarai responden dapat benar-benar meliputi segala golongan dan lapisan masyarakat dengan proporsi yang telah ditentukan sebelumnya
E. Unsur-unsur dalam Pelaksanaan Polling
1. Publiknya adalah mereka yang telah diseleksi oleh lembaga poll tersebut, dan terdiri atas mereka yangmempunyai perhatian, dan mengetahui serta berwenang untuk memberikan opininya
2. Bilamana populasi homogen, sampel yang diambil kecil jumlahnya bisa dianggap representatif (mewakili) proporsi
3. Masalahnya jelas
4. Norma yang berlaku adalah norma penelitian yang mengikat populasi dan menyebabkan populasi dan sample tunduk kepadanya
5. Tujuannya jelas
6. Angket yang telah diberi jawaban oleh responden dan diterima kembali oleh lembaga polling akan diteliti validitasnya, selanjutnya diklasifikasikan dan di analisis untuk kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang akan memberikan gambaran tentang opini publik (pendapat umum) yang muncul dari hasil polling
Perbandingan Opini Publik dengan Public Opinion Polling
Opini Publik
1. Publik adalah sekelompok orang yang menghadapi isu yang kontroversial, melibatkan diri, dan berusaha memecahkannya. Public tersebut berkumpul secara spontan
2. Anggota-anggota publik berdiskusi dan beradu argumentasi dalam menghadapi isu yang menjadi perhatian bersama
3. Pembentukan pendapat tidak diatur oleh norma tertentu yang formal atau resmi, dapat terjadi atau terbentuk dimana saja
4. Diskusi menghasilkan kesatuan pernyataan tentang isu yang menjadi perhatian bersama
5. Sifat kesatuan pernyataan adalah cenderung merupakan pendapat mayoritas, bukan pola pendapat kesepakatan
6. Dalam tiap diskusi terdapat give and take, saling memberi dan menerima untuk menuju kepada suatu pemecahan masalah.
Tahap tiap diskusi opini publik menurut Ferdinand Tonnies
a. Tahap Luftarting, Tahap Semrawut, saling memberi masukan
b. Tahap Fleising, Tahap yang mengarah kepada suatu bentuk
c. Tahap Festig, Tahap yang siap untuk menyatakan pendapat yang timbul
Public Opinion Polling
1. Publik terpilih (selected) dihadapkan kepada isu yang kontroversial oleh lembaga pengumpulan pendapat umum, sehingga bersifat terorganisasi, bukan spontan
2. Anggota publik masing-masing menerima angket untuk diisi dan kemudian dikembalikan kepada lembaga pengumpulan pendapat umum yang menerbitkannya
3. Angket diolah oleh lembaga pemilihan pendapat umum
4. Sifat hasil pengolahan adalah pendapat (suara) terbanyak atas dasar perhitungan sehingga menjadi pendapat umum (pendapat orang banyak atau terbanyak)
5. Pembentukan pendapat diatur atau mengikuti suatu norma yang ditentukan oleh lembaga pengumpulan pendapat dan bersifat formal serta mengikat publik tersebut
KB 2. Teknik-teknik Pengukuran, Kompetensi Opini Publik, dan Kelompok Penekan
A. Teknik-teknik Pengukuran Opini Publik
B. Timbulnya Poll Ilmiah
C. Teknik Survey
Tujuan survei pendapat umum adalah mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan yang seragam dari sejumlah orang yang dipilih (sampel) yang menurut kriteria dianggap relevan, mewakili seluruh kelompok orang (alam semesta) yang informasi tentang mereka diperlukan seseorang.
D. Syarat Seorang Pewawancara :
- Mempunyai sifat-sifat objektif
- Ketelitian
- Suka bergaul
- Memiliki sikap dan hati yang terbuka
E. Dasar-dasar Pemilihan Sampel
Cara pertama
Menghendaki adanya orang-orang yang ada dalam masyarakat yang jumlahnya masing-masing sesuai benar dengan keadaan besar atau kecilnya golongan-golongan tersebut
Cara kedua
Menghendaki adanya pembagian masyarakat kedalam daerah-daerah tertentu
F. Penyusunan Daftar Pertanyaan
Macam bentuk pertanyaan
1. Open of free answer question
Pertanyaan yang meminta jawaban bebas
2. Multiple choice or cafetaria questions
Pilihan berganda
3. The categorical or dichotomous questions
Jawaban Ya atau Tidak
4. Fiter questions
Sampai sejauh mana pengetahuan responden terhadap suatu masalah
G. Kompetensi Opini Publik
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya kesangsian tentang kompetensi opini publik
1. Tidak sempurnanya sistem pemungutan suara atau tidak sempurnanya cara mengukur opini public atau pendapat umum
2. Tidak jelasnya tentang apa yang dikatakan opini publik atau pendapat umum
3. Kesangsian tentang komptensi rakyat biasa untuk mengeluarkan suara didalam segala soal politik yang sangat gecompliceerd dan teknis
Kekuatan opini publik
1. Opini publik dapat menjadi suatu hukuman social terhadap orang atau sekelompok orang yang terkena hukuman tersebut
2. Opini publik sebagai pendukung bagi kelangsungan berakunya norma sopan santun dan susila
3.Opini publik dapat mempertahankan eksistensi suatu lembaga atau bahkan bisa juga menghancurkan suatu lembaga
4. Opini publik dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu kebudayaan
5. Opini publik dapat pula melestarikan norma sosial
H. Opini Publik dan Kelompok Penekan
Kelompok penekan adaalah golongan atau organisasi-organisasi yang melakukan tekanan-tekanan terhadap badan-badan legislative dan para oejabat untuk mempengaruhi pembuatan undang-undang serta peraturan-peraturan atau pelaksanaan kebijaksanaan sesuatu politik demi kepentingan suatu golongan
Public opinion polling itu dapat membatasi tuntutan-tuntutan dari orang-orang kelompok penekan sehingga dapat menghindarkan tuntutan mereka untuk mendapatkan hak-hak istimewa tanpa mendapat dukungan yang kuat dari sebagian besar rakyat
Public opinion polling dapat membuka kehendak rakyat yang tidak masuk partai atau organisasi apapun juga dalam menggunakan hak pilihnya apabila dilakukan pemilihan umum
MODUL 9 LINGKUNGAN OPINI PUBLIK
KB 1. Lingkungan yang Mempengaruhi Pembentukan Opini Publik
A. Proses Pembentukan Opini Publik
1. Paksaan Kultural
Budaya dari seseorang yang memberi pandangan
2. Kepentingan Kelas
Kelas yang dimaksud adalah golongan khusus atau profesional yang sesuai dengan profesi nya atau status dalam masyarakat
3. Kasta
Golongan yang merasa dirinya golongan berada atau borjuis disatu pihak, dan golongan rakyat jelata yang dimiliki oleh sebagian besar rakyat lain
4. Keanggotaan dalam kelompok sekunder
Perbedaan opini yang dimiliki oleh seseorang dan kelompok sosial ditentukan
1. Prinsip kebiasaan yang meminimalkan upaya perorangan dan membuat interaksi sosial menjadi mungkin
2. Faktor fisik, budaya, dan sosial yang membuat sebagian opini mungkin dan sebagian tidak mungkin
B. Proses Pembentukan Opini
Opini publik bukan jumlah dari opini-opini pribadi, melainkan proses penyatuan atau integrasi dari opini-opini pribadi
Pembentukan opini dapat didekati dengan berbagai cara
Pendekatan Rasionalis
Manusia yang berpikirlah yang menyebabkan timbulnya opini
Pendekatan psikoanalisis
Opini pribadi dan opini publik timbul sebagai bagian yang terbatas dan biasanya diputarbalikkan dari apa yang mungkin untuk dipercaya oleh pikiran manusia
Pendekatan sosiologis
Opini terbentuk oleh tradisi kultural, lembaga social dan kaidah kelompok masyarakat dimana setiap orang menjadi bagiannya
Teori determinisme ekonomi
Faktor ekonomi memegang kendali dalam pembentukan opini dalam berbagai isu yang berkembang dalam kehidupan masyarakat
KB 2. Perbedaan Paradigma Lingkungan Opini Publik
A. Sosiolog
Meneliti mengapa opini penduduk pusat kota berbeda dengan pinggiran kota
B. Wartawan, yang Bermedia Massa
Pandangannya terhadap berita atau informasi itu biasanya berbeda sesuai dengan pribadi, latarbelakang media, dan kepentingan berita. Dalam liputannya tentang suatu isu, mungkin akan dipengaruhi beberapa faktor
1. Organisasi, instansi atau lembaga tempat ia bekerja
2. Media massa itu sendirinya; apakah pers, radio, televisi atau film
3. Jika pers, apakah surat kabar, majalah atau tabloid
4. Latarbelakang agama dari media massa tersebut
5. Sirkulasi dari media massa itu, apakah nasional atau daerah
6. Jika majalah, apakah terbitnya mingguan, dwimingguan, bulanan, dst. Jika majalah, apakah majalah berita, olahraga, khusus wanita, anak-anak, khusus suatu bidang ilmu, khusus pria atau wanita
7. Faktor-faktor lain yang sifatnya eksternal, yaitu di luar dari wartawan itu
C. Pemerhati Sosial atau Para Pengamat Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum, Hankam, dsb
Opininya sesuai dengan bidanngnya masing-masing
Kesepakatan diantara publik-publik itu bergantung kepada beberapa faktor, misalnya emosi yang memuncak, adanya tekanan dari luar, kepentingan dari kelompok sendiri
D. Mahasiswa
Keberhasilan mahasiswa membuat aksi menurunkan Presiden Soeharto dari jabatannya, melahirkan opini, bahkan suatu opini publik bahwa segala sesuatu yang salah tidak bisa mengalahkan kebenaran
KB 3. Ruang Lingkup Lingkungan Opini Publik
Tiga sebab yang menimbulkan perbedaan :
- Perbedaan pandangan terhadap fakta
- Perbedaan perkiraan
- Perbedaan motif dalam mencapai tujuan
A. Lingkungan Perusahaan
Publik Internal : pemegang saham, manajemen, karyawan / pegawai, dan keluarga karyawan
Publik eksternal : konsumen, pelanggan, pesaing, kreditor, pemasok, masyarakat sekitar, pemimpin opini, pers & wartawan, pemerintah, penyalur, dsb
1. Kompleksitas Lingkungan
Semakin banyak tokoh atau orang yang diperhatikan, berarti masalahnya makin rumit atau kompleks, sebaliknya semakin sedikit orang yang diperhatikan, berarti masalahnya makin sederhana
2. Stabilitas Lingkungan
a. Konsumen
Tingkat kepuasan konsumen menghendaki :
- Kualitas produk yang baik
- Pelayanan yang baik
- Harga yang terjangkau
- Lokasi tempat membeli yang mudah, strategis dan menyenangkan
b. Pemasok / Suppliers
Perusahaan-perusahaan lain atau pengusaha-pengusaha yang pekerjaannya memasok atau mendatangkan keperluan-keperluan perusahaan
Tingkat kepuasan pemasok menghendaki :
- Transaksi yang memuaskan
- Urusan pembayaran
- Produk yang dipasoknya ingin segera diproses, diterima, tidak mencari-cari kesalahan dari barang yang dipasoknya
c. Kreditur / Bank
d. Pesaing
Dengan adanya pesaing, perusahaan bisa selalu menjaga kualitas barang yang dijual, bahkan bisa menyeragamkan barang yang dijual
e. Komunitas / Masyarakat sekitar perusahaan
B. Lingkungan Pemerintahan
Dengan adanya opini publik, pemerintah dapat meneliti kebenaran atau keadaan yang sebenarnya yang terjadi di pemerintahannya
C. Lingkungan Politik
Penyebab perbedaan pendapat
1. Perbedaan pendapat terhadap fakta
2. Perbedaan estimasi tentang cara mencapai tujuan yang lebih baik
3. Penghayatan yang berbeda tentang cara mencapai tujuan yang hendak dicapai
Dalam bidang politik, para pemimpin politik menentukan opini publik. Hal ini disebabkan para pemimpin politik memperoleh suatu ide untuk melahirkan opini publik itu melalui tahapan-tahapan
1. Menolak
2. Mendebat
3. Menerima
Komunikator politik menurut Doob
1. Politikus
2. Komunikator Profesional
3. Aktivis komunikator politik
ConversionConversion EmoticonEmoticon