Pandangan Holistik Terhadap Efek Suatu Program Komunikasi

Februari 27, 2017
Perencanaan Program Komunikasi (PPK) adalah upaya membuat rancangan pelaksanaan sebuah bentuk kegiatan komunikasi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan di lapangan, hingga monitoring dan evaluasi (monev).

Kegiatan komunikasi itu bersifat sistematis dan terukur. Sistematis di sini berarti PPK memiliki tahapan kerja yang terkait satu sama lain secara jelas dan konsisten. Setiap tahap yang satu tidak dapat dipisahkan dari tahap yang lain. Sedangkan terukur artinya, PPK harus dapat dipantau (dimonitor) pelaksanaannya dan diukur hasil atau efeknya baik dikaitkan dengan tujuan kampanye itu sendiri maupun dengan misi organisasi/perusahaan. Oleh karena itu, dalam penyusunan PPK kita memerlukan pengetahuan yang cukup tentang manajemen objektif dan manajemen strategis.

Sekalipun kedua jenis manajemen ini bisa saling terkait dalam sebuah perencanaan komunikasi, namun umumnya manajemen yang berorientasi pada tujuan (management by objective) dipakai dalam perencanaan komunikasi (PK) untuk sebuah kampanye komunikasi (communication campaign) program atau produk. Di antara ahli yang mengaitkan PK dengan kampanye komunikasi adalah Sven Windahl, Benno H. Signitzer dan Jean T. Olson (1992: 19). Menurut mereka kampanye komunikasi (KK) adalah sebuah usaha terencana dari seorang komunikator (sender) untuk mempengaruhi khalayak (audience) melalui satu atau seperangkat pesan tertentu. Misalnya kita membuat PK untuk mengkampanyekan program kesetaraan gender atau PK untuk menjual makanan siap saji. Jadi jelas, tujuan dari penyusunan PK di sini adalah untuk mengubah perilaku khalayak sesuai kehendak perencana komunikasi. Untuk singkatnya, PK jenis ini kita sebut perencanaan komunikasi instrumentalis.

Suatau perencanaan program komunikasi haruslah direncanakan dengan baik dan matang, tanpa perencanaan yang baik program komunikasi tidak dapat berhasil. Dalam diskusi kali ini kita akan membahas tentang faktor- faktor yang menunjnag berhasilnya suatu program komunikasi. Keberhasilan komunikasi dalam PPK itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Di antaranya adalah :
(1) pemilihan perspektif komunikasi,
(2) penggunaan pendekatan komunikasi,
(3) strategi media,
(4) peran komunikator,
(5) cara pengemasan pesan, dan
(6) segmentasi khalayak sasaran.
Keenam faktor ini jika diperhitungkan secara matang maka komunikasi cenderung berhasil sesuai efek yang direncanakan.

Untuk merumuskan tujuan kampanye bisa dengan prinsip SMART

· Specific,

· Measurable,

· Achievable,

· Realistic,

· Time Bounded

Adapaun tahapannya adalah berikut ini,

1) cermatilah hasil analisis situasi (situation analysis) yang telah dilakukan,

2) nyatakanlah rumusan tujuan dengan jelas dan terukur,

3) rumuskan tujuan kampanye dalam suatu pernyataan yang dapat dibuktikan di lapangan,

4) perhatikanlah rumusan tujuan kampanye yang telah dibuat, apakah cukup realistic,

5) berpikirlah komprehensif dan holistik ketika membuat rumusan tujuan kampanye dan

6) tempatkanlah rumusan tujuan kampanye atau rencana efek itu di bagian Tujuan Kampanye dalam rancangan PPK.

Berkaitan dengan pembuatan rumusan tujuan atau penetapan efek kampanye secara jelas dan terukur ini, ada beberapa hal perlu dicermati dengan saksama yaitu

1) tetapkan pada level efek mana sebuah kampanye akan dihasilkan;

2) perhatikan strategi komunikasi yang dipakai;

3) perhatikan bentuk kampanye komunikasi; dan

4) perhatikan bidang kampanye komunikasi.

Pandangan yang holistik ini membawa kita pada keharusan untuk ke luar dari pandangan stimulus-respon (S-R) yang serba atomistik itu. Bahwasanya efek kampanye komunikasi tidak terjadi dalam ruang hampa; begitu pesan disampaikan (stimulus) langsung terjadi efek (respons). Dalam komunikasi pemasaran sosial, terjadinya efek kampanye itu melibatkan berbagai unsur komunikasi (sumber, pesan, media, dan khalayak) dan non komunikasi (struktur kepribadian, struktur sosial, nilai, kepercayaan, motivasi). Sebuah efek kampanye akan terjadi jika sanggup menembus nilai-nilai yang berlaku. Dalam konteks komunikasi pemasaran terjadinya efek kampanye itu masih harus pula ditambah pula dengan kemungkinan adanya pemimpin pasar (market leader) yang merek (brand)-nya sudah dikenal oleh khalayak. Komunikasi pemasaran kita akan sukses bila bisa mengimbangi sang pemimpin pasar, atau sekalian menjadi pemimpin pasar itu sendiri.

Kotler dan Keller (2006) menjelaskan bahwa pemasaran holistik adalah konsep yang berbasis pengembangan, desain, implementasi dan aktivitas proses pemasaran yang dikenali memiliki nilai ketergantungan yang tinggi. Pendekatan holistik didasari pada cara untuk mengatasi berbagi permasalahan pemasaran yang kompleks dan luas. Karakteristik pemasaran holistik merupakan integrasi dari empat konsep pemasaran, yaitu konsep pemasaran internal (internal marketing), pemasaran integrasi (integrated marketing), pemasaran relasional (relationship marketing) dan pemasaran sosial (societal marketing).



Artikel Terkait

Previous
Next Post »