Loading...
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Masa Lalu dan Masa Depan

April 04, 2017 Add Comment
Tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu,
begitu juga tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan...
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik. Bagaimanapun masa lalunya dahulu, sekelam apa lingkungannya dulu, dan seburuk apa perangainya di masa lampau.
Berilah kesempatan seseorang untuk berubah...
Karena, seseorang yang hampir membunuh Rasul pun kini berbaring di sebelah makam beliau: Umar bin Khattab.
Jangan melihat seseorang dari masa lalunya. Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun akhirnya menjadi pedang-nya Allah: Khalid bin Walid.
Jangan memandang seseorang dari status dan hartanya, karena sepatu emas Fir'aun berada di neraka, sedangkan sandal jepit Bilal bin Rabah terdengar di Syurga...
Intinya:
Jangan memandang remeh seseorang karena masa lalu dan lingkungannya, karena bunga teratai tetap mekar cantik meski tinggal di air yang kotor...
Maka untuk jadi hebat yang diperlukan adalah *uatnya tekad
Tak perlu pusingkan masa lalu, tak perlu malu dengan tempat asalmu, jika kau mau...
Kamu bisa menjadi laksana bunga teratai yang tinggal di air yang kotor namun tetap mekar mengagumkan.
Berubah dan bangkit jauh lebih indah dari pada diam dan hanya bermimpi tanpa melakukan tindakan apapun. Salam perubahan kepada yang lebih baik.
- Catatan Hati Kecil -
Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki, dari mana kita belajar Ikhlas.
Jika semua yang kita impikan segera terwujud, darimana kita belajar Sabar.
Jika setiap do’a kita terus dikabulkan, bagaimana kita dapat belajar Ikhtiar.
Seorang yang dekat dengan Allah, bukan berarti tidak ada air mata.
Seorang yang taat pada jalan-Nya bukan berarti tidak ada kekurangan.
Seorang yang tekun berdo’a, bukan berarti tidak ada masa-masa sulit.
Biarlah Sang Penyelenggara Hidup yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena hanya Dia-lah yang tahu waktu dan kondisi yang tepat untuk memberikan yang Terbaik.
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang Ketulusan.
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar Keikhlasan.
Ketika hatimu terluka sangat dalam……,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang memaafkan dan pengampunan.
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan dan keteguhan.
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketangguhan.
Ketika kamu harus membayar harga yang sebenarnya tidak perlu kamu tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kemurahan-hati.
-Tetap semangat…
-Tetap sabar…
-Tetap tersenyum…
-Karena kamu sedang kuliah di Universitas Kehidupan..
Allah menempatkanmu di posisi yang sekarang, bukan karena kebetulan, tetapi karena ada dalam rencana-Nya.
Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan dan bahkan air mata.
Semoga bermanfaat untuk semua.


Sumber: Dari berbagai sumber

Jika Esok Tak Pernah Datang

April 01, 2017 Add Comment

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."  (QS: Al-Jumuah 8)

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu terlelap tidur, Aku akan menyelimutimu dengan lebih rapat dan berdoa kepada Tuhan agar menjaga jiwamu.

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu melangkah keluar pintu, Aku akan memelukmu erat dan menciummu dan memanggilmu kembali untuk melakukannya sekali lagi.

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kudengar suaramu memuji, Aku akan merekam setiap kata dan tindakan dan memutarnya lagi sepanjang sisa hariku.

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya, aku akan meluangkan waktu ekstra satu atau dua menit, untuk berhenti dan mengatakan “Aku mencintaimu” dan bukannya menganggap kau sudah tahu.

Jadi untuk berjaga-jaga seandainya esok tak pernah datang dan hanya hari inilah yang kupunya,  Aku ingin mengatakan betapa aku sangat mencintaimu dan kuharap kita takkan pernah lupa.

Esok tak dijanjikan kepada siapa pun, baik tua maupun muda. Dan hari ini mungkin kesempatan terakhirmu untuk memeluk erat orang tersayangmu.


Jadi, bila kau sedang menantikan esok, mengapa tidak melakukannya sekarang?

Karena bila esok tak pernah datang, kau pasti akan menyesali hari.

Saat kau tidak meluangkan waktu untuk memberikan sebuah senyuman, pelukan atau ciuman. Dan saat kau terlalu sibuk untuk memberi seorang yang ternyata merupakan permintaan terakhir mereka.

Jadi, dekap erat orang-orang tersayangmu hari ini dan bisikkan di telinga mereka, bahwa kau sangat mencintai mereka dan kau akan selalu menyayangi mereka.

Luangkan waktu untuk mengatakan “Aku menyesal”, “Maafkan aku”, Terima kasih”, atau “aku tidak apa-apa”. Dan bila esok tak pernah datang, kau takkan menyesali hari ini.



Please Like and Share

Cintailah Anakmu untuk Selamanya

Maret 31, 2017 Add Comment
Pada saatnya anak-anak akan pergi, meninggalkan kita, sepi...
Mereka bertebaran di muka bumi utk melaksanakan tugas hidupnya; berpencar, berjauhan.
Sebagian di antara mereka mungkin ada yg memilih utk berkarya & tinggal di dekat kita agar berkhidmat kepada kita.
Mereka merelakan terlepasnya sebagian kesempatan utk meraih dunia krn ingin meraih kemuliaan akhirat dgn menemani & melayani kita.
Tetapi pada saatnya, kitapun akan pergi meninggalkan mereka.
Entah kapan.
Pergi dan tak pernah kembali lagi ke dunia ini....
Sebagian di antara kematian adalah perpisahan yg sesungguhnya; berpisah & tak pernah lagi berkumpul dlm kemesraan penuh cinta.
Orangtua & anak hanya berjumpa di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala, saling menjadi musuh satu sama lain, saling menjatuhkan.
Anak-anak yang terjungkal ke dlm neraka itu tak mau menerima dirinya tercampakkan shg menuntut tanggung-jawab orangtua yg tlh mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama.
Adakah itu termasuk kita?
Alangkah besar kerugian di hari itu jika anak & ortu saling menuntut di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala.
Inilah hari ketika kita tak dapat membela pengacara & para pengacara tak dapat membela diri mereka sendiri.
Lalu apakah yg sudah kita persiapkan untuk mengantarkan anak-anak pulang ke kampung akhirat?
Dan dunia ini adalah ladangnya
Sebagian di antara kematian itu adalah perpisahan sesaat; amat panjang masa itu kita rasakan di dunia, tapi amat pendek bagi yang mati.
Mereka berpisah untuk kemudian dikumpulkan kembali oleh Allah Jalla wa 'Ala. Tingkatan amal mereka boleh jadi tak sebanding.
Tapi Allah Ta'ala saling susulkan di antara mereka kpd yg amalnya lebih tinggi.
Allah Ta'ala berfirman:
"والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء كل امرئ بما كسب رهين"
"Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya."
(QS. Ath-Thuur, 52: 21).
Diam-diam bertanya, adakah kita termasuk yang demikian ini?
Saling disusulkan kepada yang amalnya lebih tinggi. Termasuk kitakah?
Adakah kita benar-benar mencintai anak kita?
Kita usap anak-anak kita saat mereka sakit.
Kita tangisi mereka saat terluka.
Tapi adakah kita juga khawatiri nasib mereka di akhirat?
Kita bersibuk menyiapkan masa depan mereka.
Bila perlu sampai letih badan kita.
Tapi adakah kita berlaku sama untuk "masa depan" mereka yang sesungguhnya di kampung akhirat?
Tengoklah sejenak anakmu. Tataplah wajahnya. Adakah engkau relakan wajahnya tersulut api nereka hingga melepuh kulitnya?
Ingatlah sejenak ketika engkau merasa risau melihat mereka bertengkar dengan saudaranya.
Adakah engkau bayangkan ia bertengkar denganmu di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala karena lalai menanamkan tauhid dalam dirinya?
Ada hari yang pasti ketika tak ada pilihan untuk kembali.
Adakah ketika itu kita saling disusulkan ke dalam surga atau saling bertikai?
Maka, cintai anakmu untuk selamanya!
Bukan hanya untuk hidupnya di dunia.
Cintai mereka sepenuh hati untuk suatu masa ketika tak ada sedikit pun pertolongan yang dapat kita harap kecuali pertolongan Allah Ta'ala.
Cintai mereka dengan pengharapan agar tak sekedar bersama saat dunia, lebih dari itu dapat berkumpul bersama di surga.
Cintai mereka seraya berusaha mengantarkan mereka meraih kejayaan, bukan hanya untuk kariernya di dunia yang sesaat. Lebih dari itu untuk kejayaannya di masa yang jauh lebih panjang. Masa yang tak bertepi.
Penulis: Mohammad Fauzil Adhim

Jangan Membanggakan diri

Maret 29, 2017 Add Comment
Jikalau kita melihat sebuah bangunan gedung yang tinggi menjulang nan kokoh, maka mestilah kita bisa memetik hikmah darinya. Ternyata gedung itu bisa berdiri kuat dan indah karena masing-masing bahannya tidak saling ingin menonjolkan diri, tidak saling ingin selalu terlihat. Sehingga bangunan gedung itu bisa kokoh berdiri dan berfungsi secara optimal.

Bayangkan jika setiap bahan dari bangunan itu saling ingin menonjolkan dirinya, saling menampilkan dirinya, mungkin paku, pasir, beton, besi, semen, batubata dan bahan lainnya akan terlihat dari luar dan menjadikan bangunan itu tampak tidak indah. Bahkan juga tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Saudaraku, demikianlah kita selaku kaum muslimin. Ada banyak sekali kelompok di tengah umat Islam. Ada banyak sekali orang, tokoh, sosok di dalam umat Islam yang mana masing-masing memiliki kemampuan dan kegemaran yang berbeda-beda. Dan, jikalau kita ingin umat Islam ini kokoh, kuat, kompak, dan harmoni maka kuncinya adalah tak perlu ingin saling menonjolkan diri. Tak perlu ingin saling terlihat lebih hebat daripada kelompok atau sesama orang Islam lainnya. Karena kita ini adalah umat yang satu, marilah kita jalankan peran kita masing-masing sebaik mungkin sebagai bentuk amal sholeh kita.

Setiap orang atau kelompok ada kapling dan porsinya masing-masing. Jika umat ini punya kebersamaan dengan satu tujuan, maka tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Setiap orang memiliki kesempatan amal sholeh yang sama, memiliki jasa dan kemuliaan yang sama. Tiada pemimpin jika tak ada yang dipimpin. Tiada imam jika tanpa makmum.

Rosululloh Saw. bersabda, “Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” (HR. Muslim)

Adapun yang penting untuk kita tonjolkan adalah ukhuwahnya, persaudaraan sesama muslimnya, kerjasamanya dalam membangun bangsa dan umat, serta akhlak mulianya. Dengan demikian dakwah kita akan sangat terasa, umat ini akan kuat dan hidup terhormat karena kesholehannya, menjadi rahmat bagi semua orang dan seluruh makhluk. Insyaa Alloh!

Ciri-ciri Orang Supel

Maret 22, 2017 Add Comment
Siapa yang tidak suka dengan orang yang supel? Mereka terlihat ramah, murah senyum, aktif, komunikatif sehingga tidak akan membuat kita merasa kikuk karena hampir tidak ada topik yang tidak dapat dibahas dengan mereka. Kepribadian yang luwes dan supel adalah kepribadian yang mudah beradaptasi, yang mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan, mudah membuat teman, bisa menyesuaikan diri hampir dalam setiap lingkungan dan yang paling disukai adalah mereka dapat tertawa apabila Anda tertawa, menangis manakala Anda menangis.

Tapi apabila kepribadian yang luwes dan supel ini harus memutuskan sesuatu, maka dia akan berada di persimpangan jalan. Dia akan menengok ke kiri dan ke kanan dulu, tapi akhirnya dia tetap tidak dapat memutuskan sendiri. Mungkin dia harus mendengarkan pendapat dari kepribadian yang dominan, atau berargumen dengan kepribadian yang ambisius. Dia sering merasa bimbang. Keputusan-keputusan, apabila dia harus memilih keputusan mana yang akan diambilnya, adalah penderitaan baginya.

A. Dorongan untuk Beradaptasi
Kepribadian ini ingin menyambut serta menyertai segala apa yang ditawarkan oleh masyarakat sekelilingnya. Inilah yang kita maksudkan dengan dorongan untuk beradaptasi. Kepribadian ini mudah dan menyenangkan untuk diajak bergaul. Unsur yang penting untuk memahami kepribadian ini adalah: mereka peka terhadap pikiran, sikap, perasaan dan kelakuan setiap orang yang ada dalam lingkungan sekitarnya, dan ikut ambil bagian di dalamnya. Dia juga orang yang penuh rasa percaya diri dan biasanya memiliki selera humor yang tinggi

B. Pendengar yang Baik
Orang yang memiliki kepribadian yang mudah beradaptasi pada dasarnya penuh rasa ingin tahu. Dalam pergaulan sosial atau pekerjaan, dia merupakan pendengar yang baik yang memberikan perhatian serius dan tajam kepada keseluruhan pembicaraan, merekam pendapat yang berbeda-beda dan sikap yang berlainan. Dia tidak suka menginterupsi atau menyela dengan pandangan yang menentang. Dan yang paling penting, orang yang memiliki kepribadian ini benar-benar dapat menghargai nilai-nilai yang tampaknya saling bertentangan. Jadi, dia akan coba mendamaikan apa yang tidak dapat didamaikan.

C. Ekpresi Wajah
Orang dengan kepribadian mudah beradaptasiasi ini mudah tersenyum di tengah kesedihan. Bukan berarti sebuah ejekan atau cemoohan atas kedukaan. Akan tetapi, baginya kesedihan itu sifatnya hanya sementara dan setelah itu kembali pada keadaan semula. Dia menanggapi masalah dengan penuh senyum dan tawa riang. Apabila dia merasa dikecewakan oleh orang lain, dia tidak serta merta menunjukkan ekspresi wajah marah atau kekecewaan yang berlebihan. Tetapi, dia bisa meredamnya sedemikian rupa, dan dia masih bisa tersenyum luwes meski dihatinya merasa jengkel. Ini dilakukan agar orang lain tidak melihat dirinya sedih.

D. Kelemahan dan Krisis
Sikap luwes bisa jadi berbahaya bila sudah dalam taraf ketidaktentuan. Memburu demikian banyak perhatian dan demikian banyak hal yang menggairahkan dapat membawa kepada kebimbangan. Dia dapat menunggu kesempatan yang baik, sampai akhirnya kesempatan yang ada itu lenyap sama sekali.

E. Tumbuh dengan Mudah Beradaptasi
Seorang anak yang tumbuh dengan kepribadian yang mudah beradaptasi biasanya dilukiskan oleh para orang tua dan guru sebagai anak yang pendiam dan menyenangkan, yang bersedia menerima bimbingan dan koreksi. Sejak kecil, anak itu sudah menyadari keadaan lingkungannya, dan tanggap terhadap hal-hal yang terjadi dalam lingkungannya. Anak itu juga cepat berbicara.

F. Pemberontakann Masa Remaja
Menginjak masa remaja, jiwanya penuh gelora. Remaja dengan kepribadian ini bisa jadi pemberontak. Hal ini bisa terjadi apabila dia berada di lingkungan yang tidak baik. Mengingat keluwesan sikap dan kepribadiannya, maka kemungkinan untuk terpengaruh oleh lingkungannya itu semakin besar. Namun, pemberontakan oleh pribadi seperti ini, tidaklah terlalu hebat. Pemberontakan itu akan berakhir ketika dia mendapatkan teguran yang keras dari kedua orangtuanya, terutama dari sang ibu.

G. Kerja dan Karir
Dia akan tekun, bertanggung jawab, efisien dengan apapun yang dikerjakannya, menyesuaikan diri pada nada dan suasana dari lingkungan kerja di mana dia bekerja. Kepribadian yang mudah beradaptasi cocok menjadi seorang salesman yang cakap, negosiator kontrak yang pintar, actor, komentator berita, moderator, guru, politikus, atau pekerja sosial yang handal.

H. Alternatif dan Pilihan
-. Sekali Anda mengambil keputusan, laksanakan.
-. Dengarkanlah pujian dan sanjungan yang diberikan orang lain. Jangan mengecilkan artinya dengan menganggapnya sebagai lelucon saja.
-. Hentikan memandang diri sendiri sebagai orang yang diabaikan dan mementingkan diri. Mulailah menjadikan diri Anda lebih bisa memutuskan dan tegas.
-. Berdirilah di atas pendirian Anda sendiri. Sadarilah apa yang Anda kehendaki.
-. Orang-orang tidak akan melarikan diri dari Anda hanya karena Anda mengemukakan pendapat Anda sendiri dan standar-standar Anda sendiri.


Bersosialisasi penting dilakukan setiap orang. Karena, pada dasarnya kita adalah mahkluk sosial yang selalu bergantung pada orang lain dan tidak dapat hidup sendiri. Akan tetapi bersosialisasi juga gampang-gampang susah. Ketika kita kesulitan membuat orang menyukai kepribadian kita, maka akan timbul kesulitan bersosialisasi.

Agar Anda tidak mengalami masalah bersosialisasi di lingkungan sekitar, cobalah lakukan 13 cara ini agar Anda dapat diterima oleh orang-orang di sekitar Anda:

1. Rendah hati
Rendah hati dan tidak sombong. Siapa sih yang suka bergaul dengan orang sombong? Biarkan orang menilai diri Anda apa adanya tanpa perlu mengumbar kehebatan atau kelebihan yang Anda miliki.

2. Suka menolong
Dalam bersosialisasi, kita juga hidup untuk saling tolong-menolong. Setiap orang tentu akan merasa terbantu jika tertolong saat sedang membutuhkan. Jadilah penolong bagi orang-orang di sekitar Anda.

3. Suka memberi
Suka memberi atau ringan tangan juga adalah sikap yang disukai banyak orang. Jangan pelit, jadilah orang yang selalu ingin berbagi berkat pada orang lain.

4. Bijaksana
Menjadi bijaksana dalam menilai atau memutuskan sesuatu sangatlah penting. Jangan menjadi orang yang plin-plan dan tidak jelas dalam mengambil keputusan. Bijaksanalah dalam bertindak.

5. Sopan dan santun
Tata krama sopan dan santun masih sangat dijunjung tinggi dalam budaya kita. Dengan selalu terapkan hal ini dalam bersosialisasi di mana pun Anda berada, maka orang lain akan lebih menghargai Anda.

6. Tidak mudah marah
Mudah terpancing emosi adalah ciri orang yang belum dewasa. Untuk itu, jangan menjadi orang yang mudah marah. Cermati dengan kepala dingin masalah yang Anda alami tanpa marah-marah. Hal ini dapat lebih memudahkan Anda dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah.

7. Tidak suka bergosip
Menceritai kebiasaan orang lain atau sibuk mengurusi urusan orang lain adalah kebiasaan yang tidak menguntungkan. Jangan suka bergosip jika ingin disukai orang banyak.

8. 'Nyambung' saat diajak berbicara
Salah satu yang membuat kita mudah disukai orang dan mudah menjadi akrab adalah ketika kita dapat 'nyambung' saat diajak berbicara tentang topik apapun.

9. Pintar
Ada daya tarik tersendiri dari seorang yang pintar. Tentu orang akan suka bergaul ketika kita pintar dan bukan sok pintar.

10. Jujur
Tidak ada orang yang menyukai seorang munafik yang suka mengumbar kebohongan. Sebaiknya Anda selalu berbicara dan bersikaplah jujur dalam bertindak.

11. Dapat menyimpan rahasia
Sangat sulit mencari teman yang dapat dipercaya. Tetapi ketika Anda dapat menjadi orang yang bisa menyimpan rahasia dan dapat dipercaya, pasti orang akan menyukai dan mempercayai Anda.

12. Tidak suka menghakimi
Banyak orang tanpa sadar sering melakukan hal ini. Niat ingin peduli justru terlihat menghakimi atau terdengar mengurusi urusan orang lain. Orang akan risih dan terganggu bahkan bisa membenci Anda akan sikap ini.

13. Sabar
Semua orang tentu suka bergaul dengan orang yang sabar. Tentu, bersabarlah seperlunya agar kesabaran Anda tidak dimanfaatkan orang yang ingin mencari keuntungan.

Kisah Sepasang Suami Istri

Maret 04, 2017 Add Comment
Di sebuah rumah mewah yang terletak di pinggiran sebuah kota, hiduplah sepasang suami istri. Dari sekilas orang yang memandang, mereka adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangganya pun tahu bagaimana usaha mereka dalam meraih kehidupan mapan seperti saat ini. Sayang, pasangan itu belum lengkap. Dalam kurun waktu sepuluh tahun pernikahan, pasangan itu belum juga dikaruniai seorang anak yang mereka damba-dambakan.

Karenanya walaupun masih saling mencinta, si suami berkeinginan menceraikan istrinya karena dianggap tak mampu memberikan keturunan sebagai penerus generasinya. Setelah melalui perdebatan sengit, dengan sedih dan duka yang mendalam, si istri akhirnya menyerah pada keputusan suaminya untuk tetap bercerai.

Dengan perasaan tidak menentu, suami istri itu menyampaikan rencana perceraian kepada orangtua mereka. Meskipun orangtua mereka tidak setuju, tapi tampaknya keputusan bulat sudah diambil si suami. Setelah berbincang-bincang cukup lama dan alot, kedua orangtua pasangan itu dengan berat hati menyetujui perceraian tersebut. Tetapi, mereka mengajukan syarat, yakni agar perceraian pasangan suami istri itu diselenggarakan dalam sebuah sebuah pesta yang sama besarnya seperti pesta saat mereka menikah dulu.

Agar tidak mengecewakan kedua orangtuanya, maka persyaratan mengadakan pesta perceraian itu pun disetujui. Beberapa hari kemudian, pesta diselenggarakan. Sungguh, itu merupakan pesta yang tidak membahagiakan bagi siapa saja yang hadir dalam pesta itu. Si suami tampak tertekan dan terus meminum arak sampai mabuk dan sempoyongan. Sementara sang istri tampak terus melamun dan sesekali mengusap air matanya di pipinya. Di sela mabuknya si suami berkata lantang, “Istriku, saat kau pergi nanti. semua barang berharga atau apapun yang kamu suka dan kamu sayangi, ambillah dan bawalah!!“ Setelah berkata seperti itu, tak lama kemudian ia semakin mabuk dan akhirnya menjadi tak sadarkan diri.

Keesokan harinya, setelah pesta usai, si suami terbangun dari tidur dengan kepala berdenyut-denyut. Dia merasa tidak mengenali keadaan di sekelilingnya selain sosok yang sudah dikenalnya bertahun-tahun, yaitu sang istri yang ia cintai. Maka, dia pun bertanya “Ada dimanakah aku? Kenapa ini bukan di kamar kita? Apakah aku masih mabuk dan bermimpi?”

Si istri menatap penuh cinta pada suaminya dengan mata berkaca-kaca dan menjawab, “Suamiku, ini di rumah orangtuaku. Kemarin kau bilang di depan semua orang, bahwa aku boleh membawa apa saja yang aku mau dan aku sayangi. Di dunia ini tidak ada satu barang yang berharga dan aku cintai dengan sepenuh hati selain kamu. Karena itu kamu sekarang kubawa serta ke rumah orangtuaku. Ingat, kamu sudah berjanji dalam pesta itu.”

Dengan perasaan terkejut setelah sesaat tersadar, si suami bangun dan memeluk istrinya, “Maafkan aku Istriku, aku sungguh bodoh dan tidak menyadari bahwa dalamnya cintamu padaku. Walaupun aku telah menyakitimu, dan berniat menceraikanmu, tetapi engkau masih mau membawa serta diriku bersamamu dalam keadaan apapun“. Akhirnya kedua suami istri ini ini berpelukan dan saling bertangisan. Mereka akhirnya mengikat janji akan tetap saling mencintai, hingga ajal memisahkan.

Moral cerita:
Saat sebuah pernikahan dimulai, bukanlah hanya bertujuan menghasilkan keturunan, meski diakui mendapatkan buah hati adalah dambaan setiap pasangan suami istri. Tapi sebenarnya masih banyak hal lain yang juga perlu diselami dalam hidup berumah tangga.

Untuk itu rasanya kita perlu menyegarkan kembali tujuan kita dalam menikah, yaitu peneguhan janji sepasang suami istri untuk saling mencintai, saling menjaga baik dalam keadaan suka dan duka. Melalui kesadaran tersebut, apapun kondisi rumah tangga yang kita jalani akan menemukan suatu solusi. Sebab proses menemukan solusi dengan berlandaskan kasih sayang ketika menghadapi sebuah masalah, sebenarnya merupakan salah satu kunci keharmonisan rumah tangga. Harta dalam rumah tangga bukanlah terletak dari banyaknya tumpukan materi dan harta yang dimiliki suatu keluarga, namun dari rasa kasih sayang dan cinta pasangan suami istri yang ada dalam keluarga tersebut.

Sumber: Penulis: Hareem Musasi