Gerakan sosial baru dan Peranan Gerakan Perempuan di Indonesia

Agustus 30, 2015



Gerakan sosial (bahasa Inggris:social movement) adalah aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial.

Para sosiolog membedakan gerakan sosial kedalam beberapa jenis:
  • Lingkup
  1. Gerakan reformasi - gerakan yang didedikasikan untuk mengubah beberapa norma, biasanya hukum. Contoh gerakan semacam ini akan mencakup seperti, serikat buruh dengan tujuan untuk meningkatkan hak-hak pekerja, gerakan hijau yang menganjurkan serangkaian hukum ekologi, atau sebuah gerakan pengenalan baik yang mendukung atau yang menolak adanya, hukuman mati atau hak untuk dapat melakukan aborsi. Dalam beberapa gerakan reformasi memungkinkan adanya penganjuran perubahan tehadap norma-norma moral misalkan, mengutuk pornografi atau proliferasi dari beberapa agama. Sifat gerakan semacam itu tidak hanya terkait dengan masalah tetapi juga dengan metode yang dipergunakan, dari kemungkinan ada penggunaan metode yang sikap reformis non-radikal yang akan digunakan untuk pencapaian akhir tujuan, seperti dalam kasus aborsi agar dapat tercipta adanya pembuatan hukum perundangan-undangan.
  2. Gerakan radikal - gerakan yang didedikasikan untuk adanya perubahan segera terhadap sistem nilai dengan melakukan perubahan-perubahan secara substansi dan mendasar, tidak seperti gerakan reformasi, Contohnya termasuk Gerakan Hak Sipil Amerika yang penuh menuntut hak-hak sipil dan persamaan di bawah hukum untuk semua orang Amerika (gerakan ini luas dan mencakup hampir seluruh unsur-unsur radikal dan reformis), terlepas dari ras, yang di Polandia dikenal dengan nama Solidaritas /(Solidarność) gerakan yang menuntut transformasi dari sebuah tata nilai politik Stalinisme menuju kepada tata nilai sistem poltik sistem ekonomi atau ke dalam tata nilai sistem poltik demokrasi atau di Afrika Selatan disebut gerakan penhuni gubuk Abahlali baseMjondolo yang menuntut dimasukkannya para penghuni gubuk secara penuh ke dalam penghunian kehidupan kota.
  • Jenis perubahan
  1. Gerakan Inovasi - gerakan yang ingin mengaktifkan norma-norma tertentu, nilai-nilai, dan lain-lain gerakan advokasi yang tak umum kesengajaan untuk efek dan menjamin keamanan teknologi yang tak umum adalah contoh dari gerakan inovasi.
  2. Gerakan Konservatif - gerakan yang ingin menjaga norma-norma yang ada, nilai, dan sebagainya Sebagai contoh, anti-abad ke-19, gerakan modern menentang penyebaran makanan transgenik dapat dilihat sebagai gerakan konservatif dalam bahwa mereka bertujuan untuk melawan perubahan teknologi secara spesifik, namun mereka dengan cara yang progresif gerakan yang hanya bersikap anti-perubahan (misalnya menjadi anti-imigrasi) sedang untuk hasil tujuan kepentingan tidak pernah didapat hanya merupakan bersifat bertahan.
  • Target
  1. Gerakan fokus berkelompok - bertujuan memengaruhi atau terfokus pada kelompok atau masyarakat pada umumnya, misalnya, menganjurkan perubahan sistem politik. Beberapa kelompok ini akan berubah atau menjadi atau akan bergabung dengan partai politik, tetapi banyak tetap berada di luar sistem partai politik partai.
  2. Gerakan fokus Individu - fokus pada yang memengaruhi secara personal atau individu. Sebagian besar dari gerakan-gerakan keagamaan akan termasuk dalam kategori ini.
  •  Metode kerja
  1. Gerakan damai yang memperlihatkan untuk berdiri kontras dengan gerakan 'kekerasan'. Gerakan Hak-Hak Sipil Amerika, Gerakan Solidaritas Polandia yang tanpa penggunaan kekerasan, selalu berorientasi sipil dan sayap gerakan kemerdekaan India boleh dimasukan ke dalam kategori ini.
  2. Gerakan kekerasan umumnya merupakan gerakan bersenjata misalkan berbagai Tentara Pembebasan Nasional seperti, Tentara Pembebasan Nasional Zapatista dan gerakan pemberontakan bersenjata lainnya.
  •  Lama dan baru
  1. Gerakan lama - gerakan untuk perubahan yang telah ada sejak awal masyarakat, sebagian besar merupakan gerakan-gerakan abad ke-19 berjuang untuk kelompok-kelompok sosial tertentu, seperti kelas pekerja, petani, orang kulit putih, kaum bangsawan, keagamaan, laki-laki. Mereka biasanya berpusat di sekitar beberapa tujuan materialistik seperti meningkatkan standar hidup atau, misalnya, otonomi politik kelas pekerja.
  2. Gerakan baru - gerakan yang menjadi dominan mulai dari paruh kedua abad ke-20 - seperti gerakan feminis, gerakan pro-choice, gerakan hak-hak sipil, gerakan lingkungan, gerakan perangkat lunak bebas, gerakan hak-hak gay, gerakan perdamaian, gerakan anti-nuklir, gerakan alter-globalisasi dan lain lain, Kadang-kadang gerakan ini dikenal sebagai gerakan sosial baru. Mereka biasanya berpusat di sekitar isu-isu yang sama yang tidak terpisahkan dari masalah sosial.
  •  Jangkauan
  1. Gerakan secara internasional - gerakan sosial yang mempunyai tujuan serta sasaran secara global. Gerakan-gerakan seperti yang pertama kali dilakukan aliran Marx kemudian seperti Forum Sosial Dunia, Gerakan atiglobalisasi dan gerakan anarkis berusaha untuk mengubah masyarakat secara global.
  2. Gerakan lokal - sebagian besar dari gerakan sosial memiliki lingkup lokal.gerakan yang didasarkan pada tujuan lokal atau regional, seperti melindungi daerah alam tertentu, melobi untuk penurunan tarif tol di jalan tol tertentu, atau mempertahankan bangunan yang akan dihancurkan untuk gentrifikasi agar dapat mengubahnya menjadi pusat-pusat sosial.
  3. Gerakan semua tingkatan - gerakan sosial yang berkaitan dengan kompleksitas pemerintahan pada abad ke-21 dan bertujuan untuk memiliki pengaruh di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.
Di Indonesia Gerakan Sosial Baru terkait gerakan perempuan di Indonesia dibagi dalam beberapa periode, diantaranya:
1. Masa Pra-Kemerdekaan

Pada masa Pra-Kemerdekaan gerakan perempuan ditandai  dengan ikut berperannya perempuan dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda, tercatat beberapa nama pahlawan perempuan Indonesia diantaranya : Cut Nya Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Martha Chritina Tiahahu.

Pada masa ini juga berdiri organisasi perempuan pertama di Indonesia yaitu Poetri Mardika, setelah itu muncul beberapa organisasi perempuan lainnya, pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta diselenggarakan Kongres Perempuan pertama yang menjadi Tonggak sejarah bersatunya gerakan perempuan di Indonesia.


2. Masa Pemerintahan Soekarno

Pada masa pemerintahan Soekarno, perempuan sudah memiliki hak politik yaitu hak pilih dan dipilih pada pemilu 1955, pada masa ini juga telah ada UU yang bernuansa keadilan gender yaitu UU 80 / 1958 yang mengatur kesamaan antara laki-laki dan perempuan dalam sistem penggajian, terbitnya UU tersebut menandakan keberhasilan perjuangan gerakan perempuan Indonesia saat itu


3. Masa Pemerintahan Soeharto

Pada masa pemerintahan Soeharto, ada beberapa hal positif yang menandakan keberhasilan perjuangan gerakan perempuan Indonesia yaitu :

-. Terbitnya UU Perkawinan tahun 1974, dalam UU ini mengatur tentang pembatasan secara ketat kepada pegawai negeri laki-laki yang akan melakukan pologami

-. Dibentuknya Kementerian Muda Urusan Peranan Wanita tahun 1974, kementerian ini bertugas meningkatkan peranan wanita dalam pembangunan dan pemberdayaan wanita

-. Diratifikasinya CEDAW (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women) oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1984


4. Masa Reformasi (sekarang)

Pada masa reformasi ada hal yang menandakan keberhasilan gerakan perempuan di Indonesia yaitu dengan mengantarkan Megawati  sebagai Presiden perempuan pertama di Indonesia, juga dalam UU pemilu yang mewajibkan parpol agar adanya keterwakilan 30% kuota perempuan.

Secara umum baik sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan ada bukti nyata kemajuan dari gerakan perempuan di Indonesia, namun ada bukti pula bahwa perempuan belum terbebas dari diskriminasi, ekploitasi dan tindak kekerasan 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »