Modernisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses transformasi atau suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan, globalisasi yang berasal dari kata global atau globe artinya bola dunia atau mendunia. Jadi, globalisasi berarti suatu proses masuk ke lingkungan dunia. Modernisasi dan globalisasi dapat memperngaruhi sikap masyarakat dalam bentuk positif maupun negatif.
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan modernisasi dan globalisasi dapat masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, proses infiltrasi tersebut melalui berbagai media, terutama media elektronik seperti internet dan televisi. Dengan fasilitas ini semua orang dapat dengan bebas dan mudah untuk mengakses informasi dari berbagai belahan dunia. Pengetahuan dan kesadaran seseorang sangat menentukan sikapnya untuk menyaring informasi yang didapat.
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan modernisasi dan globalisasi dapat masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, proses infiltrasi tersebut melalui berbagai media, terutama media elektronik seperti internet dan televisi. Dengan fasilitas ini semua orang dapat dengan bebas dan mudah untuk mengakses informasi dari berbagai belahan dunia. Pengetahuan dan kesadaran seseorang sangat menentukan sikapnya untuk menyaring informasi yang didapat.
Apakah nantinya berdampak positif atau negatif terhadap dirinya, lingkungan, dan masyarakat. Untuk itu, diperlukan pemahaman agama yang baik sebagai dasar untuk menyaring informasi. Kurangnya filter dan selektivitas terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia, budaya tersebut dapat saja masuk pada masyarakat yang labil terhadap perubahan terutama remaja dan terjadilah penurunan etika dan moral pada masyarakat Indonesia. Pentingnya memfilter informasi digambarkan sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 6 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada kaum tanpa mengetahui keadaan yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu“.
Akhir-akhir ini sering kita lihat pemberitaan di televisi atau kita baca dalam surat kabar tentang tawuran antar pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat-obat terlarang, minuman keras, penjabretan yang dilakukan oleh anak-anak remaja, meningkatnya kasus-kasus kehamilan dikalangan remaja putri, kasus aborsi dikalangan remaja, kasus prostitusi yang melibatkan anak dibawah umur, sex bebas dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut merupakan masalah yang timbul akibat kemerosotan akhlak atau dekadensi moral di era globalisasi dan modernisasi. Masalah sosial tersebut harus mendapat perhatian dari kita bersama dan perlu ditanggulangi bersama, oleh karena itu persoalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kemerosotan akhlak dan moral dikalangan remaja.
Jika dilihat pada kenyataannya, efek dari modernisasi dan globalisasi lebih banyak mengarah ke negatif. Kita dapat kehilangan budaya negara kita sendiri dan terbawa oleh budaya barat, jika masyarakat Indonesia sendiri tidak mempelajari pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia dan tidak menjaga kebudayaan tersebut. Ada baiknya budaya barat yang kita serap disaring terlebih dahulu. Karena tidak semua budaya barat adalah baik. Jika kita terus menerima dan menyerap budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia, dapat terjadi penyimpangan etika dan moral bangsa Indonesia sendiri. Melalui penyimpangan etika dan moral tersebut, dapat tercipta pola kehidupan dan pergaulan yang menyimpang. Tidak hanya akibat negatif yang dihasilkan modernisasi dan globalisasi. Proses ini juga menghasilkan akibat positif, yaitu terciptanya masyarakat yang lebih intelek dan melek terhadap perubahan dan perkembangan dunia.
Kemorosotan akhlak disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
-. Salah pergaulan, apabila kita salah memilih pergaulan kita juga bisa ikut-ikutan untuk melakukan hal yang tidak baik. Untuk meghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak. Rasulullah SAW bersabda :
"Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya ( HR. Bukhari )".
-· Orang tua yang kurang perhatian, apabila orang tua kurang memperhatikan anaknya, bisa-bisa anaknya merasa tidak nyaman berada di rumah dan selalu keluar rumah. Hal ini bisa menyebabkan remaja terkena pergaulan bebas. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak. Dalam surat At-Tahrim ayat 6 Allah SWT berfirman yang artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu".
Dan dalam sebuah hadist Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Tidak ada seorang anak pun yang dilahirkan, melainkan dalam keadaan fitrah, maka ibu bapaknya yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani dan atau majusi. Sama halnya sebagai seekor hewan ternak, maka ia akan melahirkan ternak pula dengan sempurna, tiada kamu dapati kekurangannya".
-. Ingin mengikuti trend, bisa saja awalmya para remaja merokok adalah ingin terlihat keren, padahal hal itu sama sekali tidak benar. Lalu kalau sudah mencoba merokok dia juga akan mencoba hal-hal yang lainnya seperti narkoba dan seks bebas. Kebanyakan para remaja mengidolakan para artis yang kebanyakan kehidupan para artis jauh dari nilai-nilai agama, padahal sudah ada idola yang bisa dijadikan panutan hidup yaitu baginda Rasulullah Muhammad SAW, dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21 Allah SWT berfirman yang artinya :
“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
-. Himpitan ekonomi yang membuat para remaja stress dan butuh tempat pelarian. Hal ini disebabkan masyarakat kita banyak yang melihat sesuatu dari kekayaan yang dimiliki oleh seseorang, gaya hidup materialis banyak menyebabkan remaja yang rela melacurkan diri untuk mendapatkan materi. Kecintaan terhadap materi sudah digambarkan dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 14 Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenisnya emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”
-. Kurangnya pendidikan Agama dan moral. Pendidikan Agama dan moral perlu dilakukan sejak dini, sehingga anak-anak sudah mengerti tentang baik dan buruk dan akan diterapkan dikehidupan mereka saat masuk remaja dan dewasa, perlunya pendidikan agama dan moral sejak dini seperti tergambar dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Luqman ayat 13 yang artinya :
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya : “ Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempesekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”
Faktor-faktor di atas sebagian besar dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan berkembang pesatnya teknologi pada zaman sekarang ini, arus informasi menjadi lebih transparan. Kemampuan masyarakat yang tidak dapat menyaring informasi ini dapat mengganggu akhlak. Pesatnya perkembangan teknologi dapat membuat masyarakat melupakan tujuan utama manusia diciptakan, yaitu untuk beribadah. Memperluas wawasan dan pengetahuan dan meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan dalam era modernisasi dan globalisasi. Dalam konteks bernegara umat Islam punya peranan dalam membangun bangsa yang beradab dan bermartabat. Baca peran umat Islam dalam mewujudkan masyarakat beradab
WaAllahu a'lam bisshowab
Note : Jika anda suka dengan artikel ini atau merasa artikel ini bermanfaat tolong bantu share di G+, Facebook, Twitter dan lainnya.
Akhir-akhir ini sering kita lihat pemberitaan di televisi atau kita baca dalam surat kabar tentang tawuran antar pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat-obat terlarang, minuman keras, penjabretan yang dilakukan oleh anak-anak remaja, meningkatnya kasus-kasus kehamilan dikalangan remaja putri, kasus aborsi dikalangan remaja, kasus prostitusi yang melibatkan anak dibawah umur, sex bebas dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut merupakan masalah yang timbul akibat kemerosotan akhlak atau dekadensi moral di era globalisasi dan modernisasi. Masalah sosial tersebut harus mendapat perhatian dari kita bersama dan perlu ditanggulangi bersama, oleh karena itu persoalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kemerosotan akhlak dan moral dikalangan remaja.
Jika dilihat pada kenyataannya, efek dari modernisasi dan globalisasi lebih banyak mengarah ke negatif. Kita dapat kehilangan budaya negara kita sendiri dan terbawa oleh budaya barat, jika masyarakat Indonesia sendiri tidak mempelajari pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia dan tidak menjaga kebudayaan tersebut. Ada baiknya budaya barat yang kita serap disaring terlebih dahulu. Karena tidak semua budaya barat adalah baik. Jika kita terus menerima dan menyerap budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia, dapat terjadi penyimpangan etika dan moral bangsa Indonesia sendiri. Melalui penyimpangan etika dan moral tersebut, dapat tercipta pola kehidupan dan pergaulan yang menyimpang. Tidak hanya akibat negatif yang dihasilkan modernisasi dan globalisasi. Proses ini juga menghasilkan akibat positif, yaitu terciptanya masyarakat yang lebih intelek dan melek terhadap perubahan dan perkembangan dunia.
Kemorosotan akhlak disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
-. Salah pergaulan, apabila kita salah memilih pergaulan kita juga bisa ikut-ikutan untuk melakukan hal yang tidak baik. Untuk meghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak. Rasulullah SAW bersabda :
"Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya ( HR. Bukhari )".
-· Orang tua yang kurang perhatian, apabila orang tua kurang memperhatikan anaknya, bisa-bisa anaknya merasa tidak nyaman berada di rumah dan selalu keluar rumah. Hal ini bisa menyebabkan remaja terkena pergaulan bebas. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak. Dalam surat At-Tahrim ayat 6 Allah SWT berfirman yang artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu".
Dan dalam sebuah hadist Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Tidak ada seorang anak pun yang dilahirkan, melainkan dalam keadaan fitrah, maka ibu bapaknya yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani dan atau majusi. Sama halnya sebagai seekor hewan ternak, maka ia akan melahirkan ternak pula dengan sempurna, tiada kamu dapati kekurangannya".
-. Ingin mengikuti trend, bisa saja awalmya para remaja merokok adalah ingin terlihat keren, padahal hal itu sama sekali tidak benar. Lalu kalau sudah mencoba merokok dia juga akan mencoba hal-hal yang lainnya seperti narkoba dan seks bebas. Kebanyakan para remaja mengidolakan para artis yang kebanyakan kehidupan para artis jauh dari nilai-nilai agama, padahal sudah ada idola yang bisa dijadikan panutan hidup yaitu baginda Rasulullah Muhammad SAW, dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21 Allah SWT berfirman yang artinya :
“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
-. Himpitan ekonomi yang membuat para remaja stress dan butuh tempat pelarian. Hal ini disebabkan masyarakat kita banyak yang melihat sesuatu dari kekayaan yang dimiliki oleh seseorang, gaya hidup materialis banyak menyebabkan remaja yang rela melacurkan diri untuk mendapatkan materi. Kecintaan terhadap materi sudah digambarkan dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 14 Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenisnya emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”
-. Kurangnya pendidikan Agama dan moral. Pendidikan Agama dan moral perlu dilakukan sejak dini, sehingga anak-anak sudah mengerti tentang baik dan buruk dan akan diterapkan dikehidupan mereka saat masuk remaja dan dewasa, perlunya pendidikan agama dan moral sejak dini seperti tergambar dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Luqman ayat 13 yang artinya :
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya : “ Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempesekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”
Faktor-faktor di atas sebagian besar dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan berkembang pesatnya teknologi pada zaman sekarang ini, arus informasi menjadi lebih transparan. Kemampuan masyarakat yang tidak dapat menyaring informasi ini dapat mengganggu akhlak. Pesatnya perkembangan teknologi dapat membuat masyarakat melupakan tujuan utama manusia diciptakan, yaitu untuk beribadah. Memperluas wawasan dan pengetahuan dan meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan dalam era modernisasi dan globalisasi. Dalam konteks bernegara umat Islam punya peranan dalam membangun bangsa yang beradab dan bermartabat. Baca peran umat Islam dalam mewujudkan masyarakat beradab
WaAllahu a'lam bisshowab
Note : Jika anda suka dengan artikel ini atau merasa artikel ini bermanfaat tolong bantu share di G+, Facebook, Twitter dan lainnya.
ConversionConversion EmoticonEmoticon